Cerita Seks ABG Diperkosa Preman
Jumat, 23 Desember 2016
0
comments
Cerita Seks ABG Diperkosa Preman - Seorang anak di bawah umur (ABG) inisial Mn (15) yang tercatat masih duduk di bangku kelas X di salah satu Sekolah Menengah Atas (SMA) swasta yang berada di kawasan Inderalaya Kabupaten Ogan Ilir (OI), Rabu (24/8/2016) pukul 11.00, ditemani orangtuanya mendatangi unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Sat Reskrim Polres OI.
Mengenakan baju kaos warna merah celana "jeans" Mn yang tercatat warga Jalan Sarjana Inderalaya ini membuat laporan pengaduan bawa dirinya telah diperkosa oleh seorang yang baru ia kenal dan diketahui pelaku pemerkosaan merupakan anak jalanan (Punk) inisial Er (20) warga Desa Payakabung Inderalaya Utara.
Diceritakan Solfiah (55), ibu korban, kejadian asusila terakhir kali menimpa putrinya itu pada Kamis lalu.
Berawal dari anaknya pamit pergi dari rumah hendak bertemu temannya.
Menurut Solfiah, ia tak begitu khawatir anaknya itu pergi dengan alasan hendak mendaftar keanggotaan komunitas.
Ternyata, berdasarkan pengakuan putrinya itu, usai pergi dari rumah saat itu, ia mengaku telah diperkosa oleh seorang anak "Punk".
Sontak dari pengakuan putrinya itu, Solfiah pun tidak terima dan akhirnya melaporkan peristiwa anaknya ke unit PPA Polres OI.
"Peristiwa pemerkosaan terjadi di bawah ancaman pisau. Aku dak nerimo pak, anak aku lah diperlakukan seperti itu. Jadi, aku lapor ke polisi," ujarnya, di ruang unit PPA Sat Reskrim Polres OI.
Laporan pengaduan korban diterima petugas unit PPA Polres OI.
Kasat Reskrim AKP Ginanjar SIK membenarkan telah menerima laporan korban.
"Laporan korban telah kita terima dan saat ini, pelaku tengah dalam pengejaran," ujar Kasat.(*)
Mengenakan baju kaos warna merah celana "jeans" Mn yang tercatat warga Jalan Sarjana Inderalaya ini membuat laporan pengaduan bawa dirinya telah diperkosa oleh seorang yang baru ia kenal dan diketahui pelaku pemerkosaan merupakan anak jalanan (Punk) inisial Er (20) warga Desa Payakabung Inderalaya Utara.
Diceritakan Solfiah (55), ibu korban, kejadian asusila terakhir kali menimpa putrinya itu pada Kamis lalu.
Berawal dari anaknya pamit pergi dari rumah hendak bertemu temannya.
Menurut Solfiah, ia tak begitu khawatir anaknya itu pergi dengan alasan hendak mendaftar keanggotaan komunitas.
Ternyata, berdasarkan pengakuan putrinya itu, usai pergi dari rumah saat itu, ia mengaku telah diperkosa oleh seorang anak "Punk".
Sontak dari pengakuan putrinya itu, Solfiah pun tidak terima dan akhirnya melaporkan peristiwa anaknya ke unit PPA Polres OI.
"Peristiwa pemerkosaan terjadi di bawah ancaman pisau. Aku dak nerimo pak, anak aku lah diperlakukan seperti itu. Jadi, aku lapor ke polisi," ujarnya, di ruang unit PPA Sat Reskrim Polres OI.
Laporan pengaduan korban diterima petugas unit PPA Polres OI.
Kasat Reskrim AKP Ginanjar SIK membenarkan telah menerima laporan korban.
"Laporan korban telah kita terima dan saat ini, pelaku tengah dalam pengejaran," ujar Kasat.(*)